Ngabang, KalbarPos.com – Kabupaten Landak kini resmi menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies! Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, mengumumkan langsung penetapan ini setelah angka kematian akibat gigitan anjing rabies meningkat drastis di awal tahun 2025.
"Saya sebagai kepala daerah sudah tetapkan KLB Rabies. Ini darurat dan kita tidak bisa diam," tegas Karolin saat diwawancarai Minggu (13/04/25).
Dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2025, sudah tiga korban jiwa meninggal dunia karena rabies—lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Fakta ini memaksa Pemkab Landak bertindak cepat dengan rencana vaksinasi besar-besaran terhadap anjing dan kucing di seluruh wilayah.
“Kami akan bentuk tim khusus. Vaksinasi ini harus masif supaya angka kematian dan penularan rabies bisa ditekan secepatnya,” lanjutnya.
Untuk vaksin anti-rabies bagi manusia, Pemkab Landak akan melakukan pengadaan lewat APBD, sedangkan vaksin untuk hewan diminta lewat surat resmi ke Pemerintah Provinsi Kalbar. Saat ini, vaksin untuk hewan yang tersedia baru sekitar 2.000 dosis, sementara kebutuhan mencapai 20.000 dosis!
Karolin juga mengimbau masyarakat agar aktif membantu program vaksinasi, baik dengan menyerahkan hewan peliharaan secara sukarela maupun memfasilitasi proses vaksinasi di kampung-kampung.
“Warga bisa bantu dengan cara mengurung hewannya dulu. Jadi saat petugas datang, langsung suntik dan bisa lanjut ke kampung berikutnya,” ujar Karolin dengan semangat.
Tiga korban meninggal tercatat berasal dari Kecamatan Jelimpo dan Kecamatan Sengah Temila. Korban pertama, seorang remaja 15 tahun dari Desa Sekais, meninggal 24 Februari. Disusul korban kedua dari Desa Nyiin, usia 45 tahun, yang wafat 25 Februari. Kasus terakhir terjadi di Desa Gombang, dengan korban meninggal 9 Maret lalu.
Ini saatnya warga Landak bersatu! Dukung penuh vaksinasi rabies dan lindungi diri, keluarga, dan lingkungan dari ancaman virus mematikan ini.
Diterbitkan oleh KalbarPos.com (Ya' Syahdan).
.jpg)
